NEW STEP BY STEP MAP FOR PERKENTOTAN

New Step by Step Map For perkentotan

New Step by Step Map For perkentotan

Blog Article

Aku pun tak habis pikir kalo ternyata imajinasiku menjadi kenyataan. Tapi disisi lain selalu saja terbesit kekhawatiran kalau aibku nantinya akan diketahui banyak orang. Tapi hanya sekilas saja, sebelum kemudian aku segera menuju pondok utama putri. Siang itu aku mengenakan setelan abaya, french khimar, handsock, dan kaos kaki warna hitam tanpa dalaman apapun.

Seperti biasa Abah mengenakan jubah putih dan sarung hitam. Kepalanya dihias dengan kopyah putih dan surban layaknya walisongo. Setelah aku cukup dekat dengannya, Abah kemudian mengambil posisi menjauh dari meja dan duduk lesehan dan bersandar di tembok. Ia memandangku sesaat sambil tersenyum. Aku pun membalas senyumannya dan tanpa dikomando tubuhku pun bergerak dengan sendirinya untuk menyingkap sarung Abah.

Aku gelagapan menerima serangan ini. Aku mencoba untuk meronta tapi entah kenapa tubuhku malah bereaksi sebaliknya. Apalagi sekarang kurasakan tangan mbak Wati mulai turun menyusuri perutku, kemudian masuk ke celana dalamku dan langsung menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya itu, tapi jarinya langsung masuk dan mengobok-obok liang vaginaku.

Tubuhku terlentang di kasur sementara kakiku di angkat dan dibuka lebar sementara pinggulku ditekan hingga menyentuh perutku. Kedua lengan abah Mahmud menahan kakiku sementara di bawah sana Abah Mahmud menghantamkan pinggulnya begitu kuat dan mantab.8964 copyright protection169712PENANA7nFRTPOVjJ 維尼

Ia pun memiliki jiwa pemimpin keluarga yang baik dan selalu menafkahiku dengan sangat baik, bahkan bagiku hampir sempurna. Jarang sekali terjadi cekcok diantara kami, dan kalaupun aku marah, mas Fahmi pasti selalu minta maaf terlebih dulu. Hampir tak pernah mas Fahmi menyalahkanku meskipun itu kesalahan yang ku buat.8964 copyright protection169712PENANAdW1xfi9C2t 維尼

Rasanya persis seperti saat memekku pertama kali ditembus oleh kontol mas Fahmi. Tapi yang ini lebih perih lagi karena hampir tak ada pelumas. Tapi rasa sakitnya sedikit teralihkan oleh rangsangan yang terus menerus dilancarkan Ustadzah Khansa dan Ummah Hawa. Aku pun menghela nafas saat seluruh kontol Abah Mahmud akhirnya tenggelam sepenuhnya di anusku.

Singkat cerita akhirnya kedua orangtuaku membolehkan aku untuk melanjutkan kuliah di salah satu Universitas swasta disana. Begitu khawatirnya orangtuaku dengan masa depanku di Jogja, keduanya pun ikut mendampingiku hingga akhirnya aku dapat kos-kosan di daerah sekitaran kampus. Lokasinya pun dekat dengan masjid.8964 copyright protection169712PENANAlS9lqOEz7H 維尼

Bahkan aku mengusulkan kalau ingin tinggal di pondok Abah Mahmud bersama ibu-ibu lainnya.8964 copyright protection169712PENANAhDSxeqiK3h 維尼

Abaya hitam yang kupakai pun mulai kutanggalkan. Suasana dingin khas pedesaan pun mulai membelai tubuhku yang sudah bugil dan hanya bokep menyisakan bergo dongker yang menutupi kepalaku.

Sontak hal ini membuat Ustadzah Khansa semakin blingsatan dan meningkatkan tempo goyangan pinggulnya dengan tubuhnya yang sedikit condong ke belakang dan disangga oleh kedua tangannya.8964 copyright protection169712PENANAMhb02bqIjp 維尼

Buatku tak ada masalah kalau hanya dengan lingkungan, tetapi yang membuatku tak bisa bertahan kalau mas Fahmi mengetahui pengkhianatanku. Sudah sekitar jam 22.fifteen malam saat itu. Bu Mirna dan yang lain sudah tertidur pulas, hanya aku yang masih tiduran miring sambil memandangi kedua kapsul biru ditanganku.8964 copyright protection169712PENANAmgzPHJ6NPB 維尼

Aku segera berlutut tegak dan kedua tangan putih mulusku segera menggenggam kontol Abah Mahmud yang begitu menggairahkan. Hawa dingin angin malam yang berhembus tak membuat hasratku turun.

Apalagi sekarang tubuhku, entah kenapa terasa aneh sekali, rasanya panas dan daerah vaginaku seperti gatal minta digaruk. Apalagi dengan kedua payudaraku diremas dengan lembut oleh mbak Wati, membuatku jadi terangsang.

Aku yang melihat adegan itu sudah tak lagi bisa berpikir jernih. Desahan, erangan, racauan yang kudengar jelas bersatu padu membakar syahwat dalam diriku. Alhasil, banjir bandang tak terhindarkan mengalir deras dari memekku. Bisa kurasakan jemariku begitu becek oleh lendir khas memek Akhwat. Aku pun sudah tak peduli lagi berapa kali aku orgasme malam itu.

Report this page